Pages

Selasa, 28 Oktober 2014

SINYAL WAKTU KONTINYU

Sinyal waktu kontinyu menggunakan bilangan riil pada sumbu waktunya. Karena menggunakan bilangan riil, maka kita bisa mendapatkan nilai sinyal kapanpun. Hal ini tentu berbeda dengan sinyal waktu diskrit.
Sinyal waktu kontinyu dinyatakan dalam bentuk garis yang utuh, bukan garis vertikal seperti sinyal diskrit. Penggunaan garis seperti ini menunjukkan kita bisa mendapatkan nilai sinyal untuk setiap nilai waktu.
Berikut ini contoh menampilkan sinyal waktu kontinyu menggunakan program MATLAB




       
Gambar 1.5 Contoh Siyal Kontinyu
           
Pada beberapa kasus, pengklasifikasian ini bisa membingungkan. Sebagai contoh, untuk pengukuran suhu ruangan dengan nilai suhu bisa berupa bilangan riil. Apabila pencatatan dilakukan tiap 5 menit, maka data yang didapatkan adalah sinyal diskrit. Tetapi saat pembacaan dilakukan dengan menggunakan plotter seperti yang dipergunakan untuk rekam jantung, maka kita mendapatkan sinyal kontinyu. Jadi klasifikasi ini sangat tergantung dari cara mendapatkan data yang diinginkan.
            Beberapa contoh sinyal waktu kontinyu:
·         Rekaman suara manusia di pita magnetik
·         Pengukuran suhu ruangan yang tidak dilakukan secara sampling

Sinyal Analog dan Sinyal Digital
Jika sinyal waktu kontinyu x(t) mempunyai nilai sembarang (bernilai riil) pada interval waktu kontinyu (a,b) dengan a= - ¥ dan b= ¥, maka sinyal waktu kontinyu x(t) disebut sinyal analog. Jika sinyal waktu diskrit x[n] mempunyai nilai diskrit (bilangan bulat), maka sinyal waktu diskrit disebut sinyal digital.

Sinyal Bilangan Nyata dan Sinyal Bilangan Kompleks
Sinyal x(t) disebut sinyal bilangan nyata jika nilai x(t) adalah nyata dan x(t) disebut sinyal bilangan kompleks jika nilainya kompleks. Bentuk umum fungsi sinyal bilangan kompleks atau sering disebut sinyal kompleks adalah:

x(t) = x1(t) + jx2(t), dengan x1(t), x2(t) = bilangan nyata dan j=Ö-1

0 komentar:

Posting Komentar