Sinyal waktu
kontinyu menggunakan bilangan riil pada sumbu waktunya. Karena menggunakan
bilangan riil, maka kita bisa mendapatkan nilai sinyal kapanpun. Hal ini tentu
berbeda dengan sinyal waktu diskrit.
Sinyal
waktu kontinyu dinyatakan dalam bentuk garis yang utuh, bukan garis vertikal
seperti sinyal diskrit. Penggunaan garis seperti ini menunjukkan kita bisa
mendapatkan nilai sinyal untuk setiap nilai waktu.
Berikut
ini contoh menampilkan sinyal waktu kontinyu menggunakan program MATLAB
Gambar 1.5 Contoh Siyal Kontinyu
Pada
beberapa kasus, pengklasifikasian ini bisa membingungkan. Sebagai contoh, untuk
pengukuran suhu ruangan dengan nilai suhu bisa berupa bilangan riil. Apabila
pencatatan dilakukan tiap 5 menit, maka data yang didapatkan adalah sinyal
diskrit. Tetapi saat pembacaan dilakukan dengan menggunakan plotter seperti
yang dipergunakan untuk rekam jantung, maka kita mendapatkan sinyal kontinyu.
Jadi klasifikasi ini sangat tergantung dari cara mendapatkan data yang
diinginkan.
Beberapa contoh sinyal waktu
kontinyu:
·
Rekaman suara manusia di pita magnetik
·
Pengukuran suhu ruangan yang tidak
dilakukan secara sampling
Sinyal Analog dan
Sinyal Digital
Jika sinyal waktu kontinyu x(t)
mempunyai nilai sembarang (bernilai riil) pada interval waktu kontinyu (a,b)
dengan a= - ¥
dan b= ¥, maka sinyal
waktu kontinyu x(t) disebut sinyal analog. Jika sinyal waktu diskrit x[n]
mempunyai nilai diskrit (bilangan bulat), maka sinyal waktu diskrit disebut
sinyal digital.
Sinyal Bilangan Nyata dan Sinyal Bilangan Kompleks
Sinyal
x(t) disebut sinyal bilangan nyata jika nilai x(t) adalah nyata dan x(t)
disebut sinyal bilangan kompleks jika nilainya kompleks. Bentuk umum fungsi
sinyal bilangan kompleks atau sering disebut sinyal kompleks adalah:
x(t)
= x1(t) + jx2(t), dengan x1(t), x2(t)
= bilangan nyata dan j=Ö-1
0 komentar:
Posting Komentar